1 Kesusastraan Lama ( Melayu Klasik ) Periode Melayu Klasik dimaksudkan sebagai sastra milik suku-suku bangsa Indonesia di Nusantara sebelum timbulnya perjuangan kebangsaan atau nasionalisme Indonesia yang berawal dari gerakan Budi Utomo 20 Mei 1928 dan dilanjutkan pada peristiwa Sumpah Pemuda 28 )ktober 1928 .
Jakarta - Keberadaan pejuang memiliki peran penting dalam upaya merebut kemerdekaan Indonesia. Hingga menginjak usia 77 tahun, satu per satu para pejuang mendapat gelar pahlawan nasional dari pemerintah. Salah satunya adalah gelar pahlawan yang disematkan kepada tokoh pejuang di Jawa Barat. Mereka berjuang dengan berbagai cara untuk meraih kemerdekaan. Kesaksian Ketua RT yang Ikut Timsus Polri Masuk ke Rumah Ferdy Sambo di Magelang Serba-Serbi Sang Saka Merah Putih, dari Ukuran sampai Larangan Daftar 6 Film Joko Anwar yang Tayang di Netflix, dari Pintu Terlarang ke Pengabdi Setan Meski demikian, masyarakat meyakini masih banyak pejuang kemerdekaan yang belum mendapat perhatian pemerintah atas jasanya melawan Belanda. Berikut 14 pahlawan asal Jawa Barat yang berhasil dihimpun oleh dari berbagai sumber. Abdul Halim Sosok Abdul Halim diketahui lahir pada tahun 1887 dan wafat pada tahun 1962. Abdul Halim merupakan seorang aktivis kemerdekaan dan ulama. Kiai Haji Abdul Halim salah satu ulama besar dan tokoh pembaharuan di Indonesia, khususnya di bidang pendidikan dan kemasyarakatan. Dia lahir di Desa Cibolerang, Kecamatan Jatiwangi, Majalengka pada 4 Syawal 1304/26 Juni 1887 dan meninggal di Desa Pasirayu, Kecamatan Sukahaji, Majalengka, 1381 H/1962 M. Pada 1940, ia bersama KH A Ambari menghadap Adviseur Voor Indische Zaken, Dr GF Pijper, di Jakarta untuk mengajukan beberapa tuntutan yang menyangkut kepentingan umat Islam. Ketika terjadi agresi Belanda pada tahun 1947, ia bersama rakyat dan tentara mundur ke pedalaman untuk menyusun strategi melawan Belanda. Ia juga menentang keras berdirinya negara Pasundan yang didirikan pada tahun 1948 oleh Belanda. Achmad Soebardjo Achmad Soebardjo lahir tahun 1896 dan wafat tahun 1978. Semasa hidup, Achmad Soebardjo merupakan seorang aktivis kemerdekaan dan menteri pemerintahan. Penetapan sebagai Pahlawan Nasional pada 2009. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo adalah tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia, diplomat, dan seorang Pahlawan Nasional Indonesia, ia juga merupakan Menteri Luar Negeri Indonesia yang pertama. Ia lahir di Karawang, Jawa Barat pada 23 Maret 1896 - meninggal 15 Desember 1978 pada umur 82 tahun. Achmad Soebardjo memiliki gelar Meester in de Rechten, yang diperoleh di Universitas Leiden Belanda pada tahun 1933. Dewi Sartika Lahir 1884, wafat 1947, keterangan Pengajar, mendirikan sekolah untuk perempuan pertama di negara tersebut, penetapan pada tahun 1966. Dewi Sartika lahir pada 4 Desember 1884 di Bandung dan meninggal di Tasikmalaya, 11 September 1947 pada umur 62 tahun. Dia adalah tokoh perintis pendidikan untuk kaum wanita, diakui sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Indonesia tahun 1966. Orang tua Dewi Sartika bernama Nyi Raden Rajapermas dan Raden Somanagara, mereka termasuk keluarga priyayi Sunda. Meskipun bertentangan dengan adat waktu itu, ayah-ibunya bersikukuh menyekolahkan Dewi Sartika di sekolah Belanda. Setelah ayahnya wafat, Dewi Sartika diasuh oleh pamannya kakak ibunya yang menjadi patih di Cicalengka. Oleh pamannya itu, ia mendapatkan pengetahuan mengenai kebudayaan Sunda, sementara wawasan kebudayaan Barat didapatkannya dari seorang nyonya Asisten Residen berkebangsaan Belanda. Eddy Martadinata Lahir 1921, wafat 1966, keterangan Laksamana Angkatan Laut dan diplomat, terbunuh dalam kecelakaan helikopter, penetapan pada tahun 1966. Laksamana Laut Raden Eddy Martadinata atau yang lebih dikenal dengan nama RE Martadinata adalah tokoh ALRI dan pahlawan nasional Indonesia. Beliau lahir di Bandung, Jawa Barat, 29 Maret 1921. Martadinata menikah dengan Soetiarsih Soeraputra dikarunia 5 putri 2 putra yaitu Soehaeny Martadinata, Siti Khadijah Martadinata, Siti Judiati Martadinata, Irzansyah Martadinata, Siti Mariam Martadinata, Vittorio Kuntadi Martadinata, Roswita Riyanti Martadinata. Gatot Mangkoepradja Lahir 1896, wafat 1968, keterangan Aktivis kemerdekaan dan politisi, menyarankan pembentukan Pembela Tanah Air, penetapan 2004. Gatot Mangkoepraja adalah Pahlawan nasional yang lahir di Sumedang, Jawa Barat pada 25 Desember 1898. Ayahnya, dr Saleh Mangkoepraja adalah dokter pertama yang berasal dari Sumedang. Karirnya di dunia politik Indonesia di awali saat gatot bergabung dengan Perhimpunan Indonesia PI. Kemudian, pada 4 Juli 1927 saat Partai Nasional Indonesia PNI resmi didirikan di Bandung, Gatot pun bergabung di dalamnya. Iwa Koesoema Soemantri Lahir 1899, wafat 1971, keterangan Aktivis kemerdekaan, ahli hukum, dan politikus, penetapan pada tahun 2002. Iwa Koesoemasoemantri atau Iwa Kusumasumantri Ejaan Soewandi adalah Tokoh Hukum Penggagas 'Proklamasi' dan pengarang Indonesia. Ia pernah menjadi menteri pada zaman pemerintahan Soekarno di Indonesia. Pada era Soekarno ia mengusulkan pada Bung Karno dan Bung Hatta agar naskah proklamasi yang semula bernama Maklumat Kemerdekaan diganti menjadi Proklamasi. Iwa adalah Presiden kini biasa disebut sebagai Rektor Unpad yang pertama, namanya diabadikan sebagai nama kampus di Unpad. Beliau lahir di Ciamis pada 30 Mei 1899 dan meninggal di Jakarta, 27 September 1971 pada umur 72 tahun, dan dimakamkan di TMP Kalibata. Juanda Kartawijaya Lahir 1911, wafat 1963, keterangan Politikus Sunda, Perdana Menteri Indonesia terakhir 1963. Pahlawan nasional yang terkenal dengan Deklarasi Djuanda-nya, bernama Ir. H. R. Djoeanda Kartawidjaja ejaan baru Juanda Kartawijaya. Dia lahir di Tasikmalaya Jawa Barat, 14 Januari 1911. Adalah Perdana Menteri Indonesia ke-10 sekaligus yang terakhir. Ia menjabat dari 9 April 1957 hingga 9 Juli 1959. Setelah itu, ia menjabat sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Kerja I. Semasa menjabat menjadi perdana mentri beliau telah menyumbang Deklarasi Djuanda tahun 1957 yang menyatakan bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar. Yakni, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI atau dikenal dengan sebutan sebagai negara kepulauan dalam konvensi hukum laut United Nations Convention on Law of the Sea UNCLOS. Saksikan video pilihan berikut ini
Dr (HC) Drs. H. Mohammad Hatta (lahir dengan nama Muhammad Athar, populer sebagai Bung Hatta; lahir di Fort de Kock (sekarang Bukittinggi, Sumatera Barat), Hindia Belanda, 12 Agustus 1902 – meninggal di Jakarta, 14 Maret 1980 pada umur 77 tahun) adalah pejuang, negarawan, ekonom, dan juga Wakil Presiden Indonesia yang pertama.
Jakarta - Selama ini sebagian masyarakat mungkin hanya mengenal tokoh kemerdekaan Indonesia seperti Ir. Soekarno Bung Karno dan Moh. Hatta Bung Hatta. Padahal masih banyak sosok lain di balik keberhasilan penyelenggaraan proklamasi kemerdekaan. Beberapa tokoh kemerdekaan Indonesia lain juga memiliki peran penting dalam proses proklamasi kemerdekaan. Siapa saja tokoh tersebut? Tokoh Proklamasi Kemerdekaan IndonesiaMenyambut HUT ke-77 RI, sejarah tentang proklamasi dan detik-detik menjelang kemerdekaan penting diketahui oleh generasi muda. Peristiwa proklamasi dilaksanakan di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta Pusat pada 17 Agustus 1945. Dalam momen itu, banyak pihak yang terlibat membantu baik sebelum dan saat pembacaan naskah proklamasi sehingga dapat berjalan dengan lancar. Termasuk pula para pahlawan lain yang rela berkorban mempertaruhkan menambah khazanah pengetahuan tentang sejarah dan meningkatkan rasa nasionalisme dalam diri. Berikut ada sejumlah tokoh kemerdekaan Indonesia yang dilansir dari berbagai Ir. SoekarnoBung Karno merupakan tokoh pertama dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia. Pria yang lahir dan dimakamkan di kota Blitar ini memiliki nama lengkap Koesno Sosrodihardjo. Bung Karno merupakan putra dari Raden Soekami dan Ida Ayu Nyoman Rai, yang merupakan seorang bangsawan asal Bali. Di masa mudanya, Bung Karno pernah menempuh pendidikan tinggi di Technische Hoogeschool te Bandoeng saat ini Institut Teknologi Bandung dan berhasil meraih gelar insinyur teknik sipil pada 25 Mei menamatkan kuliah, Bung Karno sering menuangkan ide salah satunya tentang Nasionalisme, Islam, dan Marxisme’ yang berisi pentingnya persatuan. Ide tersebut menjadi awal mula perkembangan pemikiran politiknya. Sesaat setelah Jepang kalah dari Sekutu, Bung Karno diculik ke Rengasdengklok dan didesak oleh para pemuda untuk memproklamasikan Drs. Mohammad HattaTokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia kedua adalah Moh. Hatta Bung Hatta. Bung Hatta pernah menuntut ilmu di Sekolah Melayu Fort de Kock, Padang. Ia berperan dalam perumusan dan penandatanganan teks proklamasi. Hatta yang sering dijuluki sebagai Bapak Koperasi Indonesia ini turut menyumbangkan ide perumusan naskah proklamasi. Salah satu ide dalam bentuk kalimat yang dituangkan pada naskah proklamasi adalah, “hal-hal tentang pemindahan kekuasaan dan lain-lain dilaksanakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya”.3. Mohammad Ibnu Sayuti Sayuti MelikTokoh kemerdekaan Indonesia yang ketiga adalah Mohammad Ibnu Sayuti atau Sayuti Melik. Anak dari pasangan Abdul Mu’in atau Partoprawito dan Sumilah ini memiliki peran sebagai pengetik naskah proklamasi. Secara tidak langsung, dia juga melaksanakan proses editing dengan mengubah kalimat “atas nama bangsa Indonesia”, dari yang sebelumnya “wakil-wakil bangsa Indonesia”.4. FatmawatiTokoh lainnya adalah Fatmawati. Fatmawati merupakan sosok yang berjasa membuat bendera merah putih saat peristiwa proklamasi kemerdekaan. Bendera tersebut ia jahit sendiri menggunakan mesin jahit tangan bermerek Singer. Walaupun sedang dalam kondisi hamil, tak menyurutkan Fatmawati untuk mempersembahkan bendera pusaka Sutan SjahrirSutan Sjahrir adalah salah satu tokoh kemerdekaan Indonesia. Ia dianggap sebagai seseorang berintelektual tinggi dan revolusioner. Ia juga yang menggagas pembentukan Jong Indonesie, sebuah himpunan pemuda nasionalis pada 20 Februari 1927. Sutan Sjahrir sempat menempuh pendidikan di Universitas Amsterdam hingga akhirnya memutuskan kembali ke tanah air pada tahun Johannes LatuharharyTokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia selanjutnya adalah Johannes Latuharhary. Pria kelahiran Maluku Tengah ini menjadi pejuang yang mendorong Maluku masuk ke NKRI Negara Kesatuan Republik Indonesia. Saat pengumuman kemerdekaan Indonesia di Jakarta, Latuharhary merupakan orang yang membawa kabar berita tersebut kepada rakyat Maluku. Berkat peran besarnya, ia diangkat menjadi gubernur pertama di Maluku sampai tahun SoekarniSoekarni merupakan salah satu orang yang menginisiasi upaya penculikan Bung Karno dan Bung Hatta. Soekarni memiliki nama lengkap yakni Soekarni Kartodiwirjo. Ia lahir pada 14 Juli 1916. Soekarni sempat menamatkan pendidikan di Sekolah Mardisiswo, Blitar. Berkat pendidikannya tersebut, ia mengenal istilah nasionalisme dari Moh. Anwar. Pada 1967, Soekarni ditunjuk sebagai angggota DPA Dewan Pertimbangan Agung.8. Chaerul SalehBersama Soekarni, Wikana, dan pemuda Menteng 31 lainnya, Chaerul Saleh menuntut Bung Karno dan Bung Hatta agar segera membacakan proklamasi kemerdekaan. Chaerul Saleh lahir di Sawahlunto, Sumatera Barat pada 13 September 1916. Dalam catatan sejarah, ia pernah dipercaya menduduki jabatan penting seperti Menteri, Wakil Perdana Menteri, dan juga Ketua MPRS Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara.9. Ahmad SubardjoAhmad Subardjo lahir pada 23 Maret 1897 di Karawang, Jawa Barat. Ia menjadi perantara yang meyakinkan pemuda untuk membawa Bung Karno dan Bung Hatta kembali ke Jakarta saat peristiwa Rengasdengklok. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo merupakan anak bungsu dari dari Teuku Muhammad Yusuf dan priayi Otto Iskandar DinataIklan Otto Iskandar Dinata menjadi orang yang mengusulkan Bung Karno dan Bung Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Ia dikenal dengan julukan Jalak Harupat karena sikap beraninya menghadapi kebijakan Belanda. Selain pernah menjabat perwakilan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, ia juga diberi kewenangan untuk menduduki posisi Menteri Negara kabinet pertama RI tahun Buntaran MartoatmodjoBuntaran Martoatmodjo lahir di Purworejo pada 11 Januari 1986. Ia aktif sebagai anggota Barisan Pelopor. Buntaran merupakan sosok pencetus Palang Merah Indonesia PMI yang menjadi amanat Bung Karno pada tanggal 5 September 1945. Selain itu, ia juga pernah mengharumkan nama negara saat memimpin Persatuan Lawan Tenis Indonesia PELTI. 12. Sam RatulangiTokoh kemerdekaan Indonesia yang tak kalah besar perjuangannya adalah Sam Ratulangi atau Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi. Ia merupakan aktivis yang berasal dari Tondano, Sulawesi Utara. Setelah proklamasi, Sam Ratulangi diminta untuk memimpin Sulawesi. Perannya dalam kemerdekaan RI sangat besar, salah satunya dengan tegas menolak sikap Persatuan Bangsa-Bangsa PBB yang hendak memisahkan Sulawesi dengan Laksamana MaedaLaksamana Maeda merupakan sosok yang memberikan 'tumpangan' kepada pejuang-pejuang kemerdekaan. Meski bukan orang asli Indonesia, ia pernah mempersilakan para tokoh lain menggunakan rumah dinasnya sebagai tempat perumusan teks proklamasi. Ia sangat mendukung para aktivis dari Indonesia yang giat menyuarakan kemerdekaan. Sampai-sampai Maeda menyiapkan pasukan khusus untuk Latif HendraningratLatif Hendraningrat merupakan pahlawan kemerdekaan Indonesia. Pada mulanya, ia bergabung dalam organisasi Pembela Tanah Air PETA. Saat pembacaan teks proklamasi, Latif mendampingi Bung Karno dan Bung Hatta menuju serambi depan. Bahkan ia menjadi petugas pengibar bendera pertama Suhud Sastro KusumoBersama dengan Latif Hendraningrat, S. Suhud menjadi orang yang mengibarkan bendera merah putih saat proklamasi. Saat masih muda, ia pernah terlibat dalam kelompok bentukan Jepang, Barisan Pelopor. Sejak 14 Agustus menjelang proklamasi, Suhud berperan menjaga keamanan keluarga Bung Karno . Selanjutnya, ia yang mempersiapkan tiang bendera dari bambu di teras rumah sang Surastri Karma TrimurtiSelain Fatmawati, ada satu pahlawan perempuan yang turut berperan besar dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia, yaitu Trimurti. Ia pernah terjun di dunia jurnalistik dan kerap menuangkan hasil pemikirannya melalui tulisan. Ia dilahirkan dalam keluarga yang masih berkerabat dekat dengan Keraton Kasunan Surakarta. Setelah merdeka, Ia pernah menjabat posisi Menteri Tenaga dr. MoewardiMoewardi merupakan lulusan dokter spesialis THT telinga, hidung, dan tenggorokan dari Geneeskundig Hooge School GHS di Salemba. Saat proses pembacaan teks proklamasi, ia bertugas mengamankan situasi dari ancaman kerusuhan. Ia sendiri pernah ditunjuk sebagai pemimpin Barisan Pelopor wilayah tadi beberapa tokoh kemerdekaan Indonesia yang berkontribusi baik saat dalam perumusan maupun pembacaan teks proklamasi. Masing-masing tokoh memiliki peran yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Ingat, jangan pernah lupakan sejarah, DWI PUSPITABaca juga Sejarah dan Isi Teks Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945Ikuti berita terkini dari di Google News, klik di sini.
Tokohtokoh dalam cerita yang dibuatnya itu adalah mereka yang dikucilkan oleh kekuasaan. Selama terjun di bidang penulisan, Martin berhasil menciptakan buku kumpulan cerita pendek mulai dari Malam kelabu, Ilyana, dan Aku (1998) Perempuan Depan Kaca (2000), Leontin Dewangga (2003), Dendam Perempuan (2006), dan Langit Pertama Langit Kedua (2013).
Seperti yang tertulis di buku-buku Sejarah sejak dari Tingkatan 1 hinggalah ke Tingkatan 5, nama-nama yang pastinya segar dalam ingatan anda mengenai kemerdekaan ialah Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj, Tun HS Lee, Tun VT Sambanthan, Dato’ Onn Jaafar dan lain-lain. Namun masih ingatkah anda akan nama-nama seperti Antanom, Ibu Zain, Burhanuddin Helmi dan Janaky Athi Nahappan? Berikut kami senaraikan TUJUH pejuang kemerdekaan yang sudah dilupakan remaja masa kini 1. Antanom sumber tumblr Antanom atau nama penuhnya Ontoros Antanom merupakan pahlawan Murut yang terkenal dari Borneo Utara atau kini dikenali sebagai Sabah yang menurut sejarah lisan mempunyai kuasa sakti. Beliau terkenal dengan Revolusi Rundum dalam menentang Syarikat Borneo Utara British SBUB yang mengenakan pelbagai cukai kepada penduduk tempatan. sumber wikipedia Pun begitu, Antanom mati terbunuh semasa pertempuran dengan tentera SBUB di Sungai Selangit berhampiran dengan Kesiangan setelah diperangkap dan dikepung. 2. Rosli Dhoby sumber sarawak stories Rosli Dhoby merupakan pejuang kemerdekaan Sarawak daripada penjajah British. Beliau telah didapati bersalah kerana menikam Gabenor British Sarawak, Sir Duncan Steward sehingga mati menggunakan sebilah pisau beracun di Sibu pada 3 Disember 1949. Pada mulanya Rosli tidak mengaku akan kesalahan yang dilakukan. Namun dia akhirnya terpaksa mengalah selepas ibunya telah diugut untuk ditembak. sumber gopa comic Rosli meninggal dunia di tali gantung pada 2 Mac 1950 dan kematiannya bersama tiga orang sahabat lain telah menyebabkan gerakan penentangan anti-kolonialis di Sarawak berakhir secara mendadak. 3. Burhanuddin al-Helmy sumber maruwiyah Datuk Seri Dr. Burhanuddin Bin Ungku Muhammad Nor merupakan bekas Yang Dipertua Agung Parti Islam Se-Malaysia PAS pada tahun 1956 hingga 1969. Burhanuddin telah menubuhkan Parti Kebangsaan Melayu Malaya PKMM untuk menuntut kemerdekaan bagi Tanah Melayu dan mewujudkan Melayu Raya yang menggabungkan Malaya-Indonesia. sumber 10 tahun sebelum merdeka Namun Burhanuddin akhirnya beralih arah ke PAS pada tahun 1956 dan digambarkan sebagai nasionalis radikal’ dan pemikir Islam. Beliau kemudian dipenjarakan selama setahun di bawah ISA kerana kononnya menjadi ejen Indonesia dan menentang penubuhan Malaysia. Pada 25 Oktober 1969, Burhanuddin meninggal dunia akibat penyakit lelah. 4. Ibu Zain sumber utusan online Tan Sri Hajah Zainon bte Munshi Sulaiman ataupun lebih senang dikenali sebagai Ibu Zain merupakan tokoh pendidik dan politik wanita yang terkenal. Tidak seperti ahli politik lain, Ibu Zain lebih berminat dalam membincangkan soal pendidikan. Jasa Ibu Zain sangat bermakna dalam menjalankan kegiatan dakwah bagi memulih akhlak wanita yang terpengaruh dengan tentera Jepun, selain dari menyatukan kaum ibu untuk menyumbang bakti kepada kemerdekaan negara. sumber twitter Wanita berani ini pernah mendaftarkan diri sebagai tentera sukarela dan meredah hutan seorang diri untuk menentang dakyah komunis yang menular di kalangan masyarakat. Beliau meninggal dunia pada 2 April 1989 di Johor Bahru kerana sakit tua. 5. Tun Tan Siew Sin sumber the star Tun Tan Siew Sin ialah Presiden MCA yang ketiga selepas Tun Tan Cheng Lock dan Lim Chong Eu. Beliau merupakan anak kepada negarawan Tun Tan Cheng Lock. Kerjaya politik beliau bermula apabila dia dilihat aktif dalam Independence Malaya Party IMP yang ditubuhkan Datuk Onn Jaafar. Namun malangnya, IMP tidak mendapat sokongan ramai kerana hanya memenangi satu daripada 12 kerusi yang dipertandingkan semasa pilihanraya 1952. sumber the star Tidak lama kemudian, Tun Tan Siew Sin bekerjasama dengan Parti Perikatan. Beliaulah yang mencadangkan supaya UMNO memberikan taraf kewarganegaraan kepada orang bukan Melayu. Oleh kerana sikap kepimpinannya, Tunku Abdul Rahman telah melantik beliau menjadi Menteri Kewangan selama 15 tahun. Pada 17 Mac 1988, Tun Tan Siew Sin meninggal dunia akibat sakit jantung. 6. Abdullah Fahim sumber penang malays Tuan Guru Haji Abdullah II bin Haji Ibrahim Ahmad bin Haji Abdullah I merupakan seorang cendekiawan Islam dan ahli astronomi atau falak yang terkenal pada masa sebelum kemerdekaan. Beliau juga ialah datuk kepada Perdana Menteri Malaysia yang kelima, Tun Abdullah Ahmad Badawi. Abdullah Fahim mengajar ilmu teologi Islam di rumahnya dekat Kepala Batas dan Pondok Tuan Haji Wan Sulaiman Wan Sidik, Alor Setar. sumber yadim Beliau masyhur sebagai ulama yang banyak memberi nasihat kepada pemimpin-pemimpin Melayu termasuklah Tunku Abdul Rahman dalam mendapat kemerdekaan. Abdullah Fahim jugalah yang menasihati Tunku untuk bekerjasama dengan pemimpin kaum lain supaya penjajah British bersetuju memberikan kemerdekaan. Malah beliau juga mencadangkan tarikh 31 Ogos 1957 sebagai hari kemerdekaan selepas membuat perkiraan hisab dengan takwim Hijrah. Abdullah Fahim meninggal dunia pada 28 April 1961 ketika berusia 91 tahun. 7. Janaky Athi Nahappan sumber sinar harian Puan Sri Janaky Athi Nahappan merupakan pengasas parti politik India pertama MIC bersama John Thivy pada tahun 1946. Terdahulu beliau pernah menyertai Tentera Nasional India INA dan berjuang menentang British di sempadan Burma-India untuk menuntut kemerdekaan India. Setelah pulang ke Malaysia, beliau aktif dalam pelbagai pertubuhan sosial dan terbabit dalam Majlis Kebangsaan Pertubuhan-Pertubuhan Wanita Malaysia NCWO. Janaky telah mendapat pelbagai pengiktirafan dari dalam dan luar negara, termasuklah anugerah tertinggi negara India iaitu Padma Shri dalam mengiktiraf sumbangannya pada INA. sumber amitav ghosh Janaky meninggal dunia pada 9 Mei 2014 akibat pneumonia. Marilah kita mengenang dan menghargai perjuangan tokoh-tokoh kemerdekaan ini bersempena sambutan Hari Kemerdekaan yang ke-60. Negaraku sehati sejiwa! Baca “Doakan Keamanan Malaysia Terus Kekal” – Perdana Menteri Mohon Jemaah Haji Doakan Negara Ikuti kami di Facebook, Youtube, Twitter, and Instagram untuk berita terkini setiap hari.